Kebocoran tersebut juga telah dibenarkan oleh pihak Mozilla. Mereka mengaku telah melakukan kelalain karena menempatkan data tersebut pada publik web server. Meski demikian para pengguna diharapkan tidak perlu cemas.
"Kami telah menghapus dan memindahkan password yang terenkripsi tersebut ke dalam database, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jelas Chris Lyon, Mozilla director of infrastructure security, dikutip detikINET dari Afterdawn, Kamis (30/12/2010).
Mozilla sendiri mengklaim bahwa database yang terlanjur terungkap tersebut tidak berbahaya. Pasalnya, mereka telah melakukan upgrade database sejak April 2009 lalu dan tidak lagi menggunakan data yang bocor sejak 27 Desember 2010 tersebut.
Thanks informasinya, memang tetap harus hati-hati, dan kalau bisa akun diubah secara berkala.
ReplyDeleteOh yaa...
Saya buat postingan baru nich.
Kalau sempat silahkan mampir di blog saya, yaa…
http://sosiomotivation.blogspot.com
Kita bisa berbagi tentang motivasi.
Selamat menikmati, semoga bermanfaat.
Thanks.