dari Sakit Tenggorokan
Vera Farah Bararah - detikHealth
ilustrasi (Foto: ehow)
Awalnya Patrick Abram Jr (20 tahun) mengeluh pada orangtuanya Patrick dan Leslie Abram mengenai sakit tenggorokan selama dua minggu.
Namun ketika sang ayah pergi ke rumah anaknya untuk memeriksa, ia sangat terkejut karena menemukan mata anaknya menguning dan rahang serta kaki kirinya membengkak. Ternyata infeksi bakteri ini telah menyebar ke bagian tubuh lain termasuk otak.
"Kondisi ini lebih parah dari hanya sekedar sakit tenggorokan," ujar sang ayah, seperti dikutip dari AOLHealth, Selasa (18/5/2010).
Sang ayah akhirnya membawa Abram Jr ke Arrowhead Regional Medical Center di Colton, California. Di sinilah dokter mendiagnosis Abram Jr penyakit sindrom Lemierre langka tapi berpotensi mematikan.
Sindrom Lemierre pertama kali ditemukan oleh Andre Lemierre pada tahun 1936 setelah melakukan studi kasus terhadap 20 pasien, 18 diantaranya meninggal karena penyakit ini yang berasal dari infeksi bakteri di tenggorokan.
Infeksi ini disebabkan oleh Fusobacteria necrophorum yang mengumpul di bagian belakang tenggorokan, namun dengan alasan yang belum jelas bakteri ini cepat berkembang biak dan menyebar ke area lain di tubuh.
Penyakit ini sempat menghilang karena munculnya antibiotik. Tapi beberapa dekade kemudian kembali lagi dan dikenal dengan penyakit yang dilupakan (forgotten disease).
Dalam kasus Abram Jr, bakteri yang berkumpul tersebut pindah ke aliran darah menuju kaki dan otaknya. Hal inilah yang menyebabkan pembengkakan di kedua daerah tersebut.
Dr Robert dan tim memberinya antibiotik serta memotong kecil bagian vena tempat bakteri tersebut berkumpul dan membentuk gumpalan darah. Prosedur ini dimaksudkan untuk menghentikan pergerakan infeksi ke organ lain.
Selain itu, ahli bedah lain juga melakukan operasi untuk meringankan pembengkakan di otaknya. Akibat kondisi ini Abram Jr terpaksa harus berada di ICU dengan banyaknya rasa sakit. Tes lebih lanjut tetap diperlukan untuk melihat apakah antibiotik yang diberikan sudah bekerja atau belum.
Namun Dr Kent Holtrof, pendiri dari Holtrof Medical Group mengungkapkan bahwa seseorang yang terserang sakit tenggorokan tidak harus panik terhadap kemungkinan terkena sindrom Lemierre.
"Dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk membuat infeksi ini terjadi. Namun hal yang harus diperhatikan jika terkena sakit tenggorokan adalah kenali gejala yang menetap atau berhubungan dengan sistem seperti sakit kepala dan bengkak di dalam tubuh yang tak kunjung hilang," ungkapnya.
Penyakit ini memang tidak menular, tapi serangannya lebih cepat dibandingkan dengan kanker. Gejala yang timbul sangat mirip dengan sakit flu dan sakit tenggorokan, serta penyakit ini menyerang organ yang berbeda di setiap kasusnya.
Kunci agar bisa bertahan hidup dengan penyakit ini adalah mengenali dengan cepat dan segera mengonsumsi antibiotik yang responsif dengan bakteri ini serta mengeringkan pembengkakan. Dengan terapi yang tepat, tingkat kematian hanya sekitar 4-12 persen saja.
No comments:
Post a Comment
Anda punya tanggapan mengenai artikel ini?
Silakan isi komentar untuk berbagi ilmu disini :