Bahaya Bayi Terlilit Tali Pusat
Vera Farah Bararah - detikHealthIlustrasi (Foto: thinkstock)
"Bayi yang terlilit tali pusat ini bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan biasanya terjadi jika posisi bayi tidak normal seperti posisi sungsang, bayi yang terlalu kecil atau tali pusatnya kecil (pendek)," ujar dr R Muharam, SpOG dari Klinik Yasmin Kencana RSCM, saat dihubungi detikHealth, Kamis (29/7/2010).
Tapi menurut dr R Muharam kadang kondisi ini bisa saja tidak terlihat ketika dokter melakukan pemeriksaan USG. Kemungkinan disebabkan lilitannya berada di badan bayi atau lilitannya masih longgar sehingga saat di USG tak terlihat. Lama kelamaan lilitannya ini bisa mencapai leher bayi sehingga berbahaya dan yang paling fatal menyebabkan bayi meninggal.
Beberapa penyakit juga bisa menyebabkan lilitan tali pusat pada bayi. Karena sebenarnya pada tali pusat bayi terdapat jel, jika seseorang memiliki penyakit tertentu ada kemungkinan jel ini tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga jika melilit tubuh bayi akan menyebabkan cedera yang membahayakan kondisi bayi di dalam kandungan.
"Tidak semua kondisi bayi yang terlilit tali pusat harus dioperasi caesar, karena 40 persen dari kondisi ini bisa dilahirkan secara normal," ungkap dokter yang juga berpraktik di RS Hermina Jatinegara.
Tapi kondisi ini tetap harus waspadai, karena saat melahirkan rahim akan mengalami kontraksi dan ada pergerakan ke bawah yaitu kepala bayi mulai turun memasuki rongga panggul.
Hal ini menyebabkan lilitan tali pusat semakin kencang yang membuat pembuluh darahnya tertekan, sehingga menyebabkan bayi mengalami sesak napas akibat kekurangan oksigen.
Pada beberapa kondisi biasanya ibu hamil disarankan untuk melahirkan bayi secara caesar, yaitu jika jumlah lilitan tali pusatnya lebih dari satu misalnya ada dua atau tiga lilitan.
Kemudian ditemukan adanya tanda-tanda gangguan pada pembuluh darahnya, detak jantung bayi tidak bagus atau semakin lama semakin menurun dan jika sampai pembukaan tertentu bayi tak kunjung turun menuju jalan lahir.
Kondisi bayi yang terlilit tali pusat ini bisa terjadi sejak trimester kedua atau saat kehamilan sudah masuk trimester ketiga. Tapi jika lilitannya berupa simpul mati, ada kemungkinan sudah terjadi sejak awal atau trimester pertama. Biasanya hal ini akan lebih berbahaya bagi bayi dan bisa menyebabkan kematian.
"Hal lain yang harus diperhatikan adalah bagaimana gerakan dari bayi yang dikandung. Jika biasanya bayi aktif bergerak lalu tiba-tiba tidak ada gerakan maka sebaiknya harus diwaspadai.
"Atau jika air ketubannya berwarna hijau bisa jadi itu tanda-tanda bayi kekurangan oksigen. Meskipun bisa juga akibat ari-ari atau tali pusat yang tidak bagus," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment
Anda punya tanggapan mengenai artikel ini?
Silakan isi komentar untuk berbagi ilmu disini :