Febrina Ayu Scottiati - detikinet
Ilustrasi (Ist.)
Adrian Owen dan peneliti lain dari Medical Research Council (MRC) Unit Ilmu Otak di Cambridge, Inggris menguji game pelatihan yang diklaim dapat menjaga ketajaman otak. Owen mengujinya pada relawan yang ia dapatkan dari program televisi BBC.
Para peneliti meminta 11.340 relawan mengikuti tes untuk mengukur kemampuan penalaran, verbal, dan memori. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama diberi game pelatihan otak yang fokus pada pemecahan masalah dan penalaran. Kelompok kedua diberi game pelatihan yang fokus pada tes memori jangka pendek, pengolahan visualisasi, dan matematika. Sedangkan kelompok lain diminta untuk mengakses internet untuk mencari jawaban pertanyaan pengetahuan umum.
Setelah enam minggu, para relawan kembali mengikuti tes kognitif. Hasil tes kelompok yang memainkan program game hanya meningkat sedikit, begitu juga hasil tes kelompok yang mengakses internet.
"Kemampuan yang didapat lewat program game ternyata tidak berdampak banyak pada hasil kognitif tes. Padahal soal tes pertama dan tes kedua sangat mirip tapi kami tidak menemukan perubahan," kata Owen, dilansir Bignews Network dan dikutip detikINET, Kamis (22/4/2010).
Akhirnya, dia pun menyimpulkan jika program game pelatihan otak hanya akan berdampak bagi kegiatan tertentu saja sesuai program yang dipelajari. Tapi tidak untuk meningkatkan kecerdasan otak.
No comments:
Post a Comment
Anda punya tanggapan mengenai artikel ini?
Silakan isi komentar untuk berbagi ilmu disini :